Contoh Teks Eksposisi tentang Pembelajaran Online
Di mana pun Anda berada, saya berharap Anda beruntung. Dan semoga pandemi ini segera berakhir. Nah, bagi Anda yang masih belajar online, tentunya mengerjakan pekerjaan rumah sudah menjadi kebiasaan.
Kali ini saya akan membantu mereka yang belajar menulis ekspresif dalam bahasa Indonesia. Sebelumnya apakah kalian sudah paham tentang pengertian dari teks eksposisi?
Teks Eksposisi adalah teks yang berisi opini atau pendapat penulis tentang suatu permasalahan. Struktur teks eksposisi antara lain:
- Tesis
- Argumentasi
- Reorientasi/penutup
Di bagian Tesis kalian perlu menuliskan gagasan kalian tentang suatu permasalahan yang sedang kalian bahas. Misalnya saat ini kalian sedang membahas tentang pembelajaran online/daring. Misalnya, kalian tidak setuju dengan adanya pembelajaran online, maka langsung saja tuliskan pendapat kalian tersebut di bagian tesis. Namun, perlu diingat bahwa menulis opini harus selalu mengacu pada alasan atau data yang nantinya akan memperkuat sudut pandang Anda. Data dan alasan yang Anda tulis pada bagian selanjutnya yaitu; argumen.
Akhirnya, Anda menulis akhir teks penjelasan Anda. Kesimpulan dapat berupa kesimpulan atau penegasan kembali pendapat Anda tentang masalah yang dibahas.
Ini adalah contoh teks yang diarsipkan.
Contoh Teks Eksposisi tentang Pembelajaran Online
Pembelajaran Online; Solusi Pandemi yang Membosankan
Pandemi covid 19 sudah berlangsung setahun lebih. Memasuki tahun kedua, sepertinya pandemi belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Hal ini tentu menjadi perhatian para orang tua yang meyakini anaknya akan lebih lama tinggal di rumah jika menggunakan media online/online.
Ini juga berarti bahwa siswa harus bersabar dalam bertemu teman-temannya di sekolah. Tidak hanya itu, siswa juga harus sabar menyelesaikan banyak pekerjaan rumah dan mengkonsumsi paket data internet bulanan.
Tentu saja dalam hal ini siswa mudah bosan. Apa ? Usia sekolah harus lebih aktif daripada hanya menatap layar sepanjang hari. Mereka membutuhkan latihan dan kerja lapangan. Mereka juga perlu dibimbing oleh karakternya untuk menjadi penerus bangsa yang kuat dan berharga di masa depan.
Selain masalah kebosanan, belajar online juga rentan akan penyalahgunaan internet oleh siswa. Karena siswa dituntut untuk menggunakan gawai selama pembelajaran daring berlangsung, jika tidak diawasi oleh orang tua, bisa saja siswa menggunakan internet untuk menonton video yang kurang bermanfaat, bahkan sampai ke pornografi. Selain itu, ada kemungkinan juga siswa akan bermain game online ketika ada jeda pembelajaran online.
Intinya, pembelajaran online memang solusi bagi pandemi untuk dunia pendidikan. Akan tetapi, pemebelajaran online memang sangat membosankan.