MENTORING BEASISWA DAN STUDI LANJUT SECARA ONLINE MELALUI PROGRAM SEKOLAH BEASISWA STRAYA UNTUK PELAMAR BEASISWA PASCASARJANA TUJUAN DALAM DAN LUAR NEGERI

Mentoring beasiswa ini bertujuan untuk memberikan pendampingan yang intensif dan berkelanjutan kepada para pemburu beasiswa. Mentoring ini sangat dibutuhkan sebagai wadah untuk berbagi informasi dan mempersiapkan aplikasi beasiswa. 




Mentoring Beasiswa Secara Online


Program ini dilaksanakan secara online dengan menggunakan grup WhatsApp dan didukung dengan aplikasi zoom. Secara umum program ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap persiapan, tim menyiapkan kurikulum dan membuka pendaftaran. Pada tahap pelaksanaan, dilakukan diskusi dan konsultasi. 


Baca Juga : 

Contoh Pertanyaan Tes Seleksi PPPK Tahun 2021

 Lengkap Dengan Penjelasannya


Sementara itu, pada tahap penilaian dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilannya. Hasil akhir dari program ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta mengalami kendala pada sertifikat bahasa Inggris (TOEFL/IELTS). Hanya sebagaian dari mereka saja yang bisa melamar beasiswa tujuan luar negeri karena memiliki skor TOEFL/IELTS yang cukup. 

Oleh karena itu, ketersediaan skor TOEFL/IELTS ini menjadi faktor penting yang menetukan pilihan beasiswa. Sebagian besar dari peserta yang berhasil mengirim aplikasi beasiswa memilih beasiswa NTB. Hal ini dikarenakan beasiswa NTB meminta syarat TOEFL/IELTS yang standarnya relatif lebih rendah dibanding beasiswa yang lain.


Beasiswa Pendidikan

Semua orang harus diberikan kesempatan dan akses seluas-luasnya untuk mengenyam pendidikan. Prinsip belajar sepanjang hayat sudah dijamin oleh undang-undang dan tertuang menjadi salah satu tujuan utama dalam gagasan global Sustainable Development Goals (SDGs)(BPS, 2019). 

Sudah bukan menjadi sebuah perdebatan lagi bahwa pendidikan memiliki peranan yang sangat krusial dalam pembangunan sebuah bangsa. Negaranegara maju sudah sejak lama menempatkan pendidikan menjadi sektor prioritas karena mereka sangat yakin bahwa kebijakan tersebut akan mampu mengakselerasi semua aspek pembangunan.

Sri Mulyani (22/11/2017) menegaskan bahwa Indonesia terus berusaha untuk memaksimalkan anggaran 20% dari APBN. Persentase ini sama dengan Vietnam tetapi dari data World Economic Forum, peringkat pendidikan Vietnam berada di urutan 8 terbaik di dunia sedangkan Indonesia masih di urutan ke 53 (Media, 2018). 

Oleh karena itu, salah satu elemen dari pendidikan, sumber daya manusia, perlu menjadi sebuah perhatian karena bagaimanapun juga sumber daya manusia yang berkualitas juga akan meghasilkan praktek pendidikan yang berkualitas (Amsar et al., 2017). Pun demikian sebaliknya. 

Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya yang berkualitas pula dan sumber daya yang berkualitas akan berpotensi meningkatkan kesejahteraan (Widyastuti, 2012). Kesejahteraan ini sangat berkorelasi dengan upaya untuk memberantas pengangguran dan kemiskinan yang menurut WHO masih terdapat sekitar 20.18% atau sekitar 29 juta yang masih miskin dan berpotensi untuk jatuh miskin (World Bank, 2019).

Salah satu alternatif untuk memperoleh pendidikan berkualitas adalah dengan ketersediaan program beasiswa. Menurut Mardiyanti et al.,(2014), jika beasiswa berfungsi bukan hanya sebagai pemerataan pendidikan tetapi juga pemberdayaan, maka beasiswa harusnya mampu meningkatkan kualitas hidup penerima beasiswa tersebut. 

ITS (2018) dalam (Wirawan, 2019) menjelaskan bahwa mengacu dari data UNESCO, pada tahun 2016, terdapat 35.44% penduduk Indonesia yang memiliki gelar Sarjana, tetapi hanya 0.5% yang berhasil melanjutkan ke jenjang S2 dan 0.01% yang memiliki pendidikan S3. Artinya, secara lebih sederhana dapat dipahami bahwa jumlah Doktor (bergelar S3) di Indonesia sekitar 31.000 penduduk atau dalam rasio perbandingan 143 Doktor dalam 1 juta penduduk, jauh dibawah Malaysia dengan 509 Doktor per 1 juta penduduk.


Beasiswa Pascasarjana Dalam dan Luar negri

Saat ini, peluang beasiswa terbuka begitu lebar untuk semua kalangan. Peluang ini bukan hanya dari penyedia beasiswa dari negara tertentu, tetapi juga dari kampus-kampus ternama dan sektor swasta. Dengan pemberian beasiswa untuk studi maka sudah terbukti bahwa motivasi untuk belajar, menyelesaikan studi tepat waktu serta memberikan kontribusi terbaik akan sangat tinggi (Julia et al., 2018). 

Namun, seringkali yang menjadi kendala adalah keterbatasan informasi dan minimnya motivasi untuk berkompetisi merebut peluang tersebut. Sebagaimana penelitian dari Andriadi et al.,(2019) tentang efektivitas penyelenggaran beasiswa bidik misi di lingkungan kampus menemukan bahwa beberapa kendala yang seringkali dihadapi mahasiswa meliputi kurangnya pemahaman tentang beasiswa tersebut dan kurangnya forum komunikasi. 


Baca Juga : 

Silabus K13 SD Kelas 1 2 3 4 5 6 

Semester 1 dan 2 Edisi Terbaru


Selain itu, yang menjadi kendala terbesar para pemburuh beasiswa atau mereka yang ingin melamar beasiswa dan studi ke luar negeri khususnya yang berasal dari NTB adalah kemampuan bahasa asing, dalam hal ini bahasa Inggris. Kemampuan bahasa asing ini bukan hanya dilihat dari satu skill, kemampuan membaca misalnya, tetapi juga kemampuan berbicara dan menulis. 

Tidak cukup hanya dengan kemampuan saja, tetapi butuh usaha untuk mendapatkan skor yang sesuai dengan persyaratan kampus tujuan dan adanya motivasi untuk mengambil tes dengan biaya yang tidak murah. Di NTB misalnya, untuk mengikuti tes IELTS (International English Language Testing System) harus menunggu berbulan-bulan agar kuota minimal peserta, yaitu 10 orang, bisa terpenuhi sehingga tes bisa dilaksanakan. 


Beasiswa Pascasarjana Ke Luar Negri

Kendala berikutnya adalah tidak jarang muncul asumsi dan kekhawatiran bahwa melanjutkan studi ke luar negeri memiliki banyak tantangan tersendiri seperti perbedaan budaya, perbedaan cara belajar, keterbatasan biaya, hingga syarat studi yang sangat kompleks (Maharani, 2021). Kendala bahasa asing berupa skor TOEFL (Test of English as Foreign Language) atau IELTS (International English Language Testing System) yang memang dijadikan salah satu syarat utama untuk menyaring mahasiswa pascasarjana baik dalam maupun luar negeri serta sebagai syarat utama dalam menyaring karyawan BUMN atau perusahaan asing (Fitria & Prastiwi, 2020). 

Bahasa Inggris ini menjadi momok yang mengerikan karena terkadang para pemburu beasiswa tidak mencari tahu informasi mengenai apa saja yang dites dalam TOEFL tersebut (Situmorang, 2020). Oleh karena pentingnya skor bahasa Inggris ini, maka perlu dilakukan pengenalan agar para pemburu beasiswa semakin memahami bagaimana memperoleh skor TOEFL yang cukup. Bagaimanapun juga, dengan memiliki skor TOEFL yang cukup maka hal tersebut akan bisa menjadi senjata atau modal utama mendapatkan beasiswa (Batubara, 2018). 

Dengan keyakinan bahwa NTB memiliki potensi Sumber Daya Manusia yang unggul, kami menginisiasi program Sekolah Beasiswa sebagai wadah untuk meneruskan infromasi, menjaga motivasi dan konsistensi untuk mengambil peluang di sana sini, serta memberikan bimbingan/mentoring melalui sharing pengalaman para awardee dan alumni dari berbagai beasiswa. Pendekatan ini akan efektif karena langsung menghubungkan antara calon pendaftar beasiswa (Scholarship Hunters) dan awardee/alumni sebagai mentor melalui platform zoom dan whatsapp. 

Kegiatan bimbingan dilakukan dengan intensif, tematik dan praktis. Intensif artinya peserta dan mentor bisa berkomunikasi dan berinteraksi kapan saja di grup WA. Tematik berarti pada jadwal tertentu, mentor akan sharing tema-tema khusus terkait persiapan beasiswa. Sementara itu, praktis berarti akan ada tindak lanjut (follow up) dari program ini dalam bentuk bimbingan langsung mengisi aplikasi beasiswa sampai tahap akhir (wawancara). 

Kegiatan pendampingan cenderung lebih efektif dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam konteks belajar dan pembelajaran(Kuspiyah et al., 2021). Melalui kegiatan mentorship, pengetahuan peserta menjadi lebih meningkat sebagaimana penelitian Houghty & Siswadi (2015) bahwa melalui kegiatan mentorship lebih dari 60% peserta menjadi lebih paham apa yang sedang dipelajari. Oleh karena itu, melalui program ini diharapkan para pelamar beasiswa semakin terpacu untuk meningkatkan kualitas aplikasinya serta lebih siap dalam bersaing. 

Target dari kegiatan ini adalah masyarakat umum yang berasal dari latar belakang profesi dan jenjang pendidikan yang beragam. Peserta mendaftar melalui link google form yang sudah disiapkan dengan melampirkan data diri, CV dan menjawab pertanyaan berupa alasan untuk mengikuti program ini. Dari durasi waktu 2 minggu pendaftaran, terjaring peserta sebanyak 216 orang yang berasal dari 10 kota/kabupaten di wilayah Nusa Tenggara Barat. 


Dalam rangka memaksimalkan komunikasi, ada tiga platform yang digunakan, yaitu WhatsApp, Zoom dan Youtube. Kegiatan berupa membagikan informasi beasiswa dan konsultasi yang sifatnya umum dilaksanakan melalui grup WhatsApp, Zoom dan Youtube digunakan sebagai platform pendukung pada saat kegiatan kelas bersama, berbagi informasi oleh pembicara tamu atau diskusi lain yang bersifat lebih intensif. 


Baca Juga : 

Panduan Lulus CPNS dan PPPK 2021 

dengan Skor Maksimal


Kegiatan pendampingan atau mentoring beasiswa perlu menjadi perhatian kita semua, khususnya pemerintah. Mentoring seperti ini bisa menjadi salah satu upaya untuk melibatkan semua pihak sebagai mentor dalam rangka memberikan kontribusi untuk kemajuan daerah.  

LihatTutupKomentar